Pernahkah .........
Saat kita membutuhkan seseorang
Ada yang datang menghampiri seraya tersenyum ???
Pernahkah .........
Saat kita terjatuh dalam lubang kegamangan .....
Ada yang datang mendekat seraya mengulurkan tangan ???
Pernahkah .........
Saat kita menangis .......
Ada yang datang sambil menyeka airmata di pipi kita ???
Pernahkah .........
Saat kita tertawa .......
Ada yang datang sambil membawakan lelucon yang lucu ???
Pernahkah .........
Saat kita sedih .......
Ada yang datang dan sesegera memeluk diri kita dengan hangat ???
Pernahkah .........
Saat kita gembira .......
Ada yang datang dan ikut merasakan kesenangan kita ???
Jika kita tidak pernah merasakan hal itu ......
Cobalah untuk menjadi orang yang pertama tersenyum
Orang yang pertama mengulurkan tangan
Orang yang pertama mengusap airmata
Orang yang pertama melucu
Orang yang pertama memberikan pelukan hangat
Orang yang pertama merasakan perasaan senang
Karena .....
Orang pertama inilah yang akan menjadi sangat berarti ....
.....Pernahkah ...
Siapakah Aku ?
Siapakah Aku ?
Aku adalah teman sejatimu.
Aku adalah penolongmu yang paling hebat,
Juga adalah bebanmu yang paling berat.
Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu kedalam kegagalan.
Aku sepenuhnya tunduk pada perintahmu.
Sembilan puluh persen hal yang kamu perbuat boleh kamu serahkan
kepadaku dan aku akan dapat mengerjakan secara cepat dan tepat.
Aku mudah diatur, tunjukkanlah kepadaku bagaimana persisnya kamu
menghendaki sesuatu dikerjakan dan setelah beberapa kali aku akan
mengerjakannya secara otomatis.
Aku adalah hamba semua orang hebat dan sayangnya juga hamba semua
orang pecundang.
Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan presisi mesin ditambah
intelegensi manusia.
Kamu bisa menjalankan aku demi meraih keuntungan atau malah hancur,
tidak ada bedanya bagiku.
Ambillah aku, latihlah aku, bersikaplah tegas terhadapku, maka aku
akan menempatkan dunia dibawah kakimu.
Bersikap longgarlah terhadapku maka aku akan menghancurkanmu.
Siapakah aku?
Aku adalah "Kebiasaan".
Kebiasaan-kebiasaan yang baik harus dipegang erat-erat dengan kuat
dengan komitmen yang tinggi.
Terlepas bagaimana perasaan anda saat itu, setiap keputusan yang
dikuatkan oleh kehendak anda untuk mengambil tindakan sesuai dengan
komitmen anda akan mendatangkan hasil-hasil yang mengagumkan dalam
waktu yang relatif singkat.
Mengalahkan Diri Sendiri
Dalam hidup ini, bahagia tidaknya kita, kita sendiri yang akan menentukan.
Hanya karena kebodohan, kita dibayangi oleh rasa kekhawatiran dan rasa takut
yang sebenarnya tidak perlu ada.
Berhati lurus adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah oleh
godaan. Bagi yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh akan mudah tergoda
pada kesenangan duniawi.
Mata kita hanya melihat benda-benda yang indah, telinga kita hanya akan
mendengar suara yang merdu, dan lidah hanya mau mencicipi makanan yang
lezat. Tubuh menjadi manja, dan pikiran mengembara ke mana-mana tanpa dapat
dikendalikan.
Orang bijak mengatakan bahwa perang yang tidak ada habisnya adalah perang
melawan diri sendiri. Musuh yang paling sulit ditaklukkan adalah diri
sendiri.
Hati yang bercabang ibarat kuda yang lepas dari kendali.
Karena itu kita harus menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita.
Hindari pikiran yang menyesatkan, karena nantinya akan menimbulkan
malapetaka bagi diri sendiri.
Bila kita ingin menuai benih kebahagiaan, taburlah benih kebaikan.
Kita mulai dengan menanam bibit-bibit kebaikan, mencabut rumput-rumput
ketamakan, kebencian, iri hati, mengairinya dengan ketabahan dan kemurahan
hati, serta menyuburkannya dengan memberi pupuk perilaku yang berbudi.
Dengan begitu, sudah sepantasnya kita menikmati hasil panen yang memuaskan.
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan
bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. (Bung Karno)
Karena Cinta
Ku disini karena kau yang memilihku
Tak pernah ku ragu akan cintamu
Inilah diriku dengan melodi untukmu
Dan bila aku berdiri, tegar sampai hari ini
Bukan karena kuat atau hebatku
Semua karena cinta, semua karena cinta
Tak mampu diriku
Dapat berdiri tegar, terimakasih cinta
Terimakasih cinta
by: Joy Tobing
Wanita..
Categories
- Asal-usul (2)
- cerpen (1)
- Terimakasih (1)
- wanita (4)