dulu aku tak mengenalmu
dulu kita tak saling menyapa
hanya pandangan mata yang bicara "dia siapa y?"
namun setelah berjabat tangan antara kau dan aku
kita saling menanyakan namamu siapa,darimana asalmu
mengalirlah pembicaraan yang hangat antara kita
dan tak ada lagi pandangan "siapa dia?"
namun yang ada dalam pikiranku "aku punya teman baru"
setelah lama mengenalmu
kita telah lewati hari bersama2
dengan tertawa,marah,sedih,senang,menangis
tak ada hari yang tak ku lalui denganmu teman
kita saling bercerita satu sama lain
apa saja kejadian yang di lalui hari ini
hm..aku selalu senang bila bersamamu
terimakasih teman..
For All My Friends
Maaf (yang terkadang) Telah MelupakanMu..
maaf telah melupakanMu...
tak mengingatMu di tiap waktu yang kujalani..
namun Engkau masih saja memberikan kesempatan kepadaku..
sampai detik ini..
dan tak mencabut nyawaku dengan tiba-tiba...
Alhamdulillah...q bersyukur padaMu...
saat senang tak jarang pula aku melupakanMu..
namun herannya...saat aku sedih...
mengapa aku berprasangka yang tidak-tidak
kepadaMu..
padahal jika aku pikirkan lagi..
Engkau sungguh menyayangiku...
mencintaiku...dan mengasihiku...
dengan segala kenikmatan yang Engkau berikan...
aku hanyalah seorang hamba yang terhempas di lautan kekuasaanMu...
yang tak dapat bergerak jika tak Kau hidupkan...
Astaghfirullah...Astaghfirullah...
hamba hanya minta satu permohonan...
hamba mohon...
jangan jauhi hambaMu ini ya Allah...
Surat Untuk Calon Suamiku.. :)
Seorang gadis menulis surat untuk calon husband dan menyimpannya di atas awan. Ini isi suratnya :
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Dear calon suamiku…
Apa kabarnya imanmu hari ini? Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur karena dapat menatap kembali fananya hidup ini? Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?
Wahai Calon Suamiku…
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya? Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak. Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.
Kadang aku bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku. Bagian terapuh diriku, namun aku tahu jawabannya. Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku dihatimu, menemani harimu.
Calon suamiku…
Entah dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak.
Apa yang kuharapkan darimu adalah kesalihan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang dapati.
Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, suamiku.
Wahai calon suamiku…
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat. Namun nanti, setelah menjadi isterimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak disyurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh.
Aku ini pencemburu berat. Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela. Aku harap begitu pula dirimu.
Pernah suatu ketika aku membaca sebuah kisah; “Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia memberiku kaktus berduri. Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu. Aku sempat kecewa dan protes. Betapa tidak adilnya ini.
Namun kemudian kaktus itu berbunga, sangat indah sekali. Dan ulatpun tumbuh dan beruba menjadi kupu-kupu yang teramat cantik. Itulah jalan Allah, indah pada waktunya. Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.”
Aku yakin kaulah yang kubutuhkan, meski bukan seperti yang aku harapkan.
Calon suamiku yang di rahmati Allah…
Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubuk derita. Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih.
Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita, Bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah SWT.
Bunga akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.
Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.
Calon suamiku…
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata. Itulah yang kini kuhadapi. Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
hidup ini indah bila engkau selalu hadir di sisiku setiap waktu, hingga aku hembuskan nafas yg terakhir
http://www.facebook.com/note.php?note_id=132120866830717&id=139476769407523
Untuk Para Wanita Yang Cantik Hatinya
:) Bersabar saat tertekan
:) Tersenyum di saat hati menangis
:) Diam saat terhina
:) Mempesona krn memaafkan
:) Mengasihi tanpa pamrih
:) Bertambah kuat di dlm doa & pengharapan
*NB: makasih buat om wawok atas kirimannya ^^*
Seminar..oh..seminar
x: kapan kamu maju seminar?? (bertanya karena sudah maju seminar)
y: ya neh enaknya kapan ya??
x: secepatnya wez
y: nah secepatnya tu kapan ya??
x: lha kok balik tanya sih??
y: balik tanya cepat tu kapan ya??
x: arrrggghhh...mumed bicara ma orang yang suka ngeles (ngeles=suka mengalihkan pembicaraan)
y: mang kamu ngeles dimana??
x: @#$%!*?????
Lirik Padi-Tempat Terakhir
Meskipun aku di surga
Mungkin aku tak bahagia
Bahagiaku tak sempurna bila itu tanpamu
Lama sudah kau menemani langkah kaki
Di sepanjang perjalanan hidup penuh cerita
Kau adalah bagian hidupku
Dan akupun menjadi bagian dalam hidupmu
Yang tak terpisah
Kau bagaikan angin di bawah sayapku
Sendiri aku tak bisa seimbang
Apa jadinya bila kau tak di sisi
Meskipun aku di surga
Mungkin aku tak bahagia
Bahagiaku tak sempurna bila itu tanpamu
Aku ingin kau menjadi bidadariku di sana
Tempat terakhir melabuhkan hidup di keabadian
Bila nanti aku kehilangan, mungkin itu hanya sesaat
Karena kuyakin kita kan bertemu lagi
Kau bagaikan angin di bawah sayapku
Sendiri aku tak bisa seimbang
Apa jadinya bila kau tak di sisi
Meskipun aku di surga
Mungkin aku tak bahagia
Bahagiaku tak sempurna bila itu tanpamu
Aku ingin kau menjadi bidadariku di sana
Tempat terakhir melabuhkan hidup di keabadian
Meskipun aku di surga
Mungkin aku tak bahagia
Bahagiaku tak sempurna bila itu tanpamu
Aku ingin kau menjadi bidadariku di sana
Tempat terakhir melabuhkan hidup di keabadian
Cahaya Mihrab Al-Zahra
Imam Shadiq ditanya, "Kenapa Fathimah dipanggil al-Zahra?"
Beliau menjawab "Karena di hari pertama (pernikahan beliau dengan Imam Ali) beliau telah memberi penerangan bagi Ali bin Abi Thalib dan seberkas sinar dari mihrab ibadahnya menyinari rumah-rumah Madinah sehingga dinding-dinding Madinah memutih. Semua penduduk Madinah bergegas menemui Rasulullah SAW, menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Beliau berkata, 'ini adalah cahaya mihrab ibadah al-Zahra.'"
Setiap kali masuk ke rumahnya, Imam Ali selalu melihat istrinya sedang sibuk mengerjakan sholat di mihrabnya, sementara cahaya memancar dari mihrab dan wajahnya. Saat masuk waktu zuhur, cahaya berwarna kuning memancar sehingga membuat semua dinding Madinah berwarna kekemasan; saat perang menjelang, penduduk Madinah menyaksikan cahaya kemerahan menyinari dinding-dinding rumah mereka sehingga semuanya berwarna merah. Lalu dengan cara yang sama, seluruh penduduk mendatangi Rasulullah SAW dan menanyakan kejadian itu. Setelahnya mereka baru tahu kalau cahaya kuning dan merah itu berasal dari kening Fathimah. Dalam sebuah hadis yang diakui, disebutkan bahwa seluruh cahaya itu berpindah ke Imam Husain dan seluruh imam lainnya.
(Wanita-wanita pilihan by Abbas Azizi)
Doa Ibu
Dari Jabir bin Abdullah ra, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah mendo'akan kejelekan bagi diri kalian, anak-anak kalian, pekerjaan kalian, atau harta-harta kalian agar kalian tidak bertepatan dengan saat pemberian dari Allah sehingga do'a itu dikabulkan." (HR. Bukhari)
Do'a ibu adalah salah satu do'a yang tak tertabirkan. Do'a ibu dapat dengan segera dikabulkan oleh Allah SWT. Dan setiap perkataan ibu adalah do'a, karenanya berhati-hatilah dalam menjaga lisan. Jangan sampai saat kita berkata-kata buruk pada anak, saat itu pula Allah SWT sedang mengabulkan do'a kita.
Do'a ibu diibaratkan sebagai pelita yang menerangi jalan hidup seorang anak. Cobalah simak kisah orang-orang terkemuka di dunia ini. Sebagian besar dari mereka pasti berkata bahwa keberhasilan mereka banyak dipengaruhi oleh do'a-do'a ibu mereka.
Prof. DR. Shalih Al Ayid berkata, "Sesungguhnya do'a ibu tidak mungkin meleset, ibuku -semoga Allah merahmatinya selalu ridha terhadap anak-anaknya dan sangat mencintai mereka. Oleh karena itu, ia selalu berdo'a memohon kebaikan untuk mereka di setiap waktu, berdo'a dengan hati yang bersih tanpa ada dendam dan kebencian. Oleh karena itu, saya melihat dalam segala urusanku adalah hasil dari do'a beliau secara nyata dan tidak ada keraguan sedikitpun, berapa banyak pintu kebaikan terbuka untukku dengan tidak disangka-sangka dan berapa banyak tipu daya orang-orang yang hasud dan dengki menjadi runtuh karena karunia Allah disebabkan do'a ibuku yang dikabulkan-Nya."
Pantang bagi seorang ibu menyebut anaknya "nakal", "bodoh" dan panggilan buruk lainnya. Setiap panggilan itu akan melekat pada diri anak. Ingatlah bahwa setiap perkataan ibu adalah do'a karenanya jagalah lisan kita. Dengan menjaga lisan kita telah menjaga diri dan masa depan anak kita.
(Menjadi Wanita Kekasih Allah by Ummi Maya)
Pengamen VS Penyanyi
Perbedaan antara pengamen dan penyanyi hanya terletak pada dimana tempat mereka dapat berkarya dan pendapatan yang mereka dapatkan..
Jika dilihat-lihat performa dari pengamen tak kalah dengan penyanyi. Suara para pengamen pun jika diasah untuk bernyanyi tiap hari maka akan terdengar bagus juga ditelinga. Walaupun terkadang ada yang fals juga sih..hehehehehehehe :D
Para pengamen patut aku acungi jempol karena mereka mampu menyanyikan lagu orang lain dan dapat membuat karya lagu sendiri..
Hmm malah terkadang banyak penyanyi yang memaksakan untuk bernyanyi padahal jika didengar-dengar lagi ada yang suaranya juga fals hehehehehehe :D
Jika pengamen pendapatannya pasti jauh dari yang diharapkan namun jika penyanyi baik yang masih amatir ataupun yang profesional tetep aja dapet pendapatan yang lebih gede.betul kagak??? hehe
Semoga saja ada produsen yang melirik para pengamen.. :)
Maaf juga buat penyanyi-penyanyi yang suaranya fals hehehehe
Heboh!! 230511
hmm..pada tanggal 23 mei kemarin dikampungku telah terjadi suatu kejadian yang membuat semua warga kampung geger dibuatnya serta ingin melihat apa yang sedang terjadi.ternyata yang membuat warga kampung geger adalah tabung elpiji 3 kg yang telah menyulut api padahal kompor gas dalam keadaan mati..
karena ada faktor tersumbatnya gas dari tabung elpiji jd gas tersebut mencari jalan keluar yang lain..
(wow keren juga tuh gas elpiji bisa mencari jalan keluar sendiri hehehehehe :D)
hmm..semua memang terjadi atas kehendakNya..alhamdulillah tabung elpiji tersebut dapat ditangani
oleh salah satu warga. Lalu tabung elpiji dikeluarkan dari dalam rumah..otomatis dengan sendirinya
tanpa dikomando para warga yang berkerumun langsung menghindar..kejadian ini memberikan satu hikmah yaitu hati-hati dan periksalah tabung elpiji pada saat membeli :D oke ibu-ibu
Asal-usul Hajar Aswad
Dalam sebuah kisah disebutkan apabila pembinaan Kaabah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim a.s
masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah.
Nabi Ibrahim a.s berkata kepada Nabi Ismail a.s, "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai tanda bagi manusia."
kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai.
Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba atang malaikat Jibril a.s
memberikan sebuah batu yang cantik.
Nabi Ismail a.s dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s merasa
gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, "Dari mana kamu dapat batu ini?"
Nabi Ismail a.s berkata, "Batu ini kuterima dari yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril)"
Nabi Ibrahim a.s mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar
Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah.
Siapa saja yang bertawaf di Kaabah disunnahkan mencium Hajar Aswad. Beratus ribu kaum muslimin
berebut ingin mencium Hajar Aswad, yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan saja.
Ada riwayat menyatakan bahwa dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Kaabah, ia menjadi hitam seperti terdapat sekarang. Wallahu a'alam.
Apabila manusia mencium batu itu maka timbullah perasaan seolah-olah mencium ciuman Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenannya do'a. Bagi yang ada kelapangan, berdo'alah di sana Insya Allah do'anya akan dikabulkan oleh Allah.
Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyekutukan Allah, sebab tipu daya syaitan kuat di Tanah Suci Mekah.
Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Al-Khattab apabila beliau mencium batu itu (Hajar Aswad):
"Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad)"
.....Pernahkah ...
Pernahkah .........
Saat kita membutuhkan seseorang
Ada yang datang menghampiri seraya tersenyum ???
Pernahkah .........
Saat kita terjatuh dalam lubang kegamangan .....
Ada yang datang mendekat seraya mengulurkan tangan ???
Pernahkah .........
Saat kita menangis .......
Ada yang datang sambil menyeka airmata di pipi kita ???
Pernahkah .........
Saat kita tertawa .......
Ada yang datang sambil membawakan lelucon yang lucu ???
Pernahkah .........
Saat kita sedih .......
Ada yang datang dan sesegera memeluk diri kita dengan hangat ???
Pernahkah .........
Saat kita gembira .......
Ada yang datang dan ikut merasakan kesenangan kita ???
Jika kita tidak pernah merasakan hal itu ......
Cobalah untuk menjadi orang yang pertama tersenyum
Orang yang pertama mengulurkan tangan
Orang yang pertama mengusap airmata
Orang yang pertama melucu
Orang yang pertama memberikan pelukan hangat
Orang yang pertama merasakan perasaan senang
Karena .....
Orang pertama inilah yang akan menjadi sangat berarti ....
Siapakah Aku ?
Siapakah Aku ?
Aku adalah teman sejatimu.
Aku adalah penolongmu yang paling hebat,
Juga adalah bebanmu yang paling berat.
Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu kedalam kegagalan.
Aku sepenuhnya tunduk pada perintahmu.
Sembilan puluh persen hal yang kamu perbuat boleh kamu serahkan
kepadaku dan aku akan dapat mengerjakan secara cepat dan tepat.
Aku mudah diatur, tunjukkanlah kepadaku bagaimana persisnya kamu
menghendaki sesuatu dikerjakan dan setelah beberapa kali aku akan
mengerjakannya secara otomatis.
Aku adalah hamba semua orang hebat dan sayangnya juga hamba semua
orang pecundang.
Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan presisi mesin ditambah
intelegensi manusia.
Kamu bisa menjalankan aku demi meraih keuntungan atau malah hancur,
tidak ada bedanya bagiku.
Ambillah aku, latihlah aku, bersikaplah tegas terhadapku, maka aku
akan menempatkan dunia dibawah kakimu.
Bersikap longgarlah terhadapku maka aku akan menghancurkanmu.
Siapakah aku?
Aku adalah "Kebiasaan".
Kebiasaan-kebiasaan yang baik harus dipegang erat-erat dengan kuat
dengan komitmen yang tinggi.
Terlepas bagaimana perasaan anda saat itu, setiap keputusan yang
dikuatkan oleh kehendak anda untuk mengambil tindakan sesuai dengan
komitmen anda akan mendatangkan hasil-hasil yang mengagumkan dalam
waktu yang relatif singkat.
Mengalahkan Diri Sendiri
Dalam hidup ini, bahagia tidaknya kita, kita sendiri yang akan menentukan.
Hanya karena kebodohan, kita dibayangi oleh rasa kekhawatiran dan rasa takut
yang sebenarnya tidak perlu ada.
Berhati lurus adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah oleh
godaan. Bagi yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh akan mudah tergoda
pada kesenangan duniawi.
Mata kita hanya melihat benda-benda yang indah, telinga kita hanya akan
mendengar suara yang merdu, dan lidah hanya mau mencicipi makanan yang
lezat. Tubuh menjadi manja, dan pikiran mengembara ke mana-mana tanpa dapat
dikendalikan.
Orang bijak mengatakan bahwa perang yang tidak ada habisnya adalah perang
melawan diri sendiri. Musuh yang paling sulit ditaklukkan adalah diri
sendiri.
Hati yang bercabang ibarat kuda yang lepas dari kendali.
Karena itu kita harus menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita.
Hindari pikiran yang menyesatkan, karena nantinya akan menimbulkan
malapetaka bagi diri sendiri.
Bila kita ingin menuai benih kebahagiaan, taburlah benih kebaikan.
Kita mulai dengan menanam bibit-bibit kebaikan, mencabut rumput-rumput
ketamakan, kebencian, iri hati, mengairinya dengan ketabahan dan kemurahan
hati, serta menyuburkannya dengan memberi pupuk perilaku yang berbudi.
Dengan begitu, sudah sepantasnya kita menikmati hasil panen yang memuaskan.
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan
bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. (Bung Karno)
Karena Cinta
Ku disini karena kau yang memilihku
Tak pernah ku ragu akan cintamu
Inilah diriku dengan melodi untukmu
Dan bila aku berdiri, tegar sampai hari ini
Bukan karena kuat atau hebatku
Semua karena cinta, semua karena cinta
Tak mampu diriku
Dapat berdiri tegar, terimakasih cinta
Terimakasih cinta
by: Joy Tobing
Wanita..
Categories
- Asal-usul (2)
- cerpen (1)
- Terimakasih (1)
- wanita (4)